Senin, 17 November 2008

Soal mimpi...



November, 2008

Saya punya banyak mimpi.
Saya ingin punya rumah sendiri, yang minimal sama besarnya dengan rumah dimana saya dibesarkan.
Saya ingin bisa menjadwalkan perjalanan ke luar negri bersama Bapak dan Damas, paling tidak setahun sekali.
Saya ingin bisa membelikan rumah untuk mama dan papa.
Saya ingin bisa melanjutkan sekolah ke jenjang S2, dan kalau Tuhan berkenan, S3
Dan yang terpenting, saya ingin Damas bisa mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup. Pendidikan, wawasan, pengalaman, cinta, kebahagiaan, dan harapan.

Tak ada satupun mimpi saya yang harganya murah. Dan saya tahu, di masa sulit seperi saat ini, memenuhi semua mimpi ini rasanya seperti menginjak fatamorgana. Di titik ini, saya kemudian tersadar. Masa depan adalah mimpi. Tentu, saya bisa menurunkan mimpi. Walau hidup terus berjalan, saya akan selalu dipenuhi angan. Seandainya... Hmm, seandainya... Sebuah kata tak bermakna. Dan saya tak ingin menurunkan mimpi. Saat ini, mimpi bukan sekedar bayang - bayang semu... Mimpi adalah rencana...

And I'm going to start making them come true, on step at a time...



(Song : Dream is A wish)
a Dream is a wish your heart makes
when you're fast to sleep
in dreams, you will loose your heartbeat
whatever you wish for, you dream
have faith in your dreams and someday
your rainbow will come smiling through
no matter how your heart is grieving
if you keep on believing
the dreams that you wish
will come true...

Tidak ada komentar: